Sepakbola Rukun - Wahyuddinrosi

Sepakbola dinegara kita ini bukan lagi sekedar sebuah alat berolahraga, tetapi juga sebagai alat politik. Hal ini mungkin disebabkan karena politik membutuhkan banyak manusia atau massa dan sepakbola itu adalah pekerjaan yang melibatkan banyak manusia. Namun ketika melibatkan banyak manusia itulah sehingga justru yang timbul adalah berbagai macam kericuhan.

Jenis kericuhan dalam sepakbola itu pun berbagai macamnya, mulai dari kericuhan antar pemain, kericuhan antar pendukung tim kesebalasan (suporter), kericuhan antar pelatih dan pemain (gaji tidak dibayar) sehingga berpengaruh pada melempemnya prestasi, bahkan adapula kericuhan antar pengurus seperti yang sedang menjadi topic trending (TeTe) di negara kita ini. Yang menjadi ironi adalah ketika sepakbola itu ribut-nya malah lebih seru ketimbang prestasinya. Oleh sebab itu lebih baik membuat keributan daripada mendongkrak prestasi.

Trus bagaimana kah mendongkrak prestasi sepakbola kita ini..?? solusinya adalah mengurangi keributan dan meningkatkan kerukunan. Karena banyak nya manusia yang dibungkus oleh suatu tali kerukunan itu akan lebih explosive ketimbang daripada manusia yang banyak ricuhnya. Kerukukanan itu pun ada banyak macamnya, bukannya hanya kurukunan antar pemain bola tetapi juga ada kerukukan antar suporter dan kerukunan antar pengurus. Kalo perlu kerukunan diluar lapangan pun juga harus diperhatikan. Termasuk memaklumi bawahan yang ketika sore selalu kabur dari kantor untuk bermain bola... itu juga termasuk rukun..