7bI3M4btFAjoZvrj1vXG5ugzifeiqBRX6VeigjIh
7bI3M4btFAjoZvrj1vXG5ugzifeiqBRX6VeigjIh

Followers

Tengah

Lorem Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Morbi enim nunc faucibus a.
Bookmark

Sepakbola Tanpa Wasit

Sepakbola Tanpa Wasit

Cukup banyak kosakata bahasa kita bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Arab. diperkirakan sekitar 10% sd 15% terserap dari bahasa Arab. Misalnya : kursi, ilmu, koran, munafik, ziarah, daftar, dan lain sebagainya. Bahkan dalam dunia sepakbola pun beberapa istilah istilah nya berasal dari bahasa Arab, wasit misalnya.

Wasit berasal dari kata wasath yang berarti tengah atau adil. jika dilihat makna  yang lebih luas wasath berarti memberikan hak kepada orang berhak atau meletakkan sesuatu pada tempatnya. bisa juga berarti memberikan yang terbaik sesuai pada objek nya. atau biasa di kenal dengan istilah objektif.

Jika dilihat dari artinya maka kita semua sepakat bahwa wasit adalah  pihak yang mutlak keberadaanya dalam suatu pertandingan, yang dapat kita percayakan untuk memimpin suatu pertandingan yang sportif lagi menghibur, pihak yang perlu kita dukung dan hormati,  yang perlu dimuliakan kalo perlu dinaikkan gajinya. oleh karena nya itu wasit perlu dijaga karena tanpa wasit betapa tidak terbayang model jadi suatu pertandingan. 

Menjadi wasit bukan perkara yang mudah. banyak kendala dijalannya, misalnya pengetahuan orang orang yang tidak sepenuhnya utuh lagi tak mengerti. menjadi wasit dituntut untuk ber prilaku profesional, berpengetahuan, tegas, adil, bertindak cepat, fokus,  karismatik dan lain2. meskipun demikian, tentu mungkin saja juga ada kepentingan kepentingan yang tidak sportif disana  yang menjadikan kendala. makanya sering kali kita melihat adanya sikap ketidakpuasan pada keputusan pemimpin suatu pertandingan. 

Jika pertandingan sepakbola tanpa wasit  segitu tidak menariknya, apatalagi  negara yang hidup tanpa wasit. Prilaku  wasit adalah prilaku yang ideal untuk bangsa yang majemuk ini.  bangsa yang punya banyak cita cita, bangsa yang bermacam warna nya. bangsa yang masih kerap jalan sendiri sendiri. olehnya itu diperlukan pihak  penengah yang senantiasa selalu mengingatkan. yaitu pihak wasit yang berprinsip wasathiyah. 




Post a Comment

Post a Comment

Dont Hesitate