APA PROYEK HIDUPMU?
Jika proyek hidup Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu adalah “menjaga Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam”, hingga ia menjadi perawi dan hafizh hadits terpuncak tanpa lawan: maka apakah yang menjadi proyek hidupmu?
Jika proyek hidup al-Bukhari adalah: “menyusun sebuah kitab yang merangkai hadits-hadits shahih dari Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam”, dan ia menempuh jejak 16 tahun untuk menuntaskannya, hingga “Shahih al-Bukhari” menjadi kitab tershahih sesudah Kitabullah; maka proyek hidup apa yang sedang engkau siapkan hari ini atau hari esok?
Jika proyek hidup Ibnu Hajar al-‘Asqalany adalah “menyusun kitab syarah penjelas untuk Shahih al-Bukhari”, hingga ia melewati 25 tahun jejak waktu untuk menyempurnakan kitab syarah terbaik untuk “Shahih al-Bukhari” bertajuk “Fath al-Bary”; maka rencana apa yang telah kau gagaskan untuk menoreh jejak sepeninggalmu kelak?
Jika proyek hidup seorang al-Albani adalah “mendekatkan Sunnah Nabi kepada umat”, hingga ia melahirkan “Silsilah Hadits Shahih” dan “Silsilah Hadits Dha’if”-nya, serta 111 karya hebatnya yang lain; maka rencana mulia apa yang tlah kau siapkan demi menerangi gulita alam kuburmu nanti?
Jika proyek hidup Syaikh al-‘Utsaimin adalah “menyebar benih-benih ilmu pada khalayak umat”, hingga ia melewati lebih dari 50 tahun hidupnya menguntai mutiara hikmah di Masjid Jami’-nya di Unaizah (setelah menolak ragam tawaran jabatan yang menggiurkan), hingga saat ia pergi meninggalkan dunia ini, setidaknya kajian-kajian ilmunya telah terekam dalam lebih dari 5000 jam durasi rekaman, yang kemudian tertranskrip dalam puluhan jilid kitab yang tak pernah dituliskannya dengan tangannya bahkan sehuruf pun!
Jika beliau seperti itu:
Jika beliau seperti itu:
lalu bagaimana dengan sisa hidup kita:
apa yang sudah kita rencanakan?
Jika proyek hidup Syekh Abdurrahman al-Smith (al-Sumaith) semoga Allah merahmatinya- adalah: “menyeru dakwah di Benua Afrika”, hingga melalui tangannya ia berhasil mengislamkan setidaknya 11 juta manusia; maka proyek apakah gerangan rupanya yang terus mengguncang malam-malammu dan menjagakan matamu di siang-siangmu?
***
Benar sungguh hikmah penuh bijak itu: “Jika engkau gagal merencana hidupmu,
Engkau telah merencana kegagalanmu!” Hidup akan terus berjalan laju.
Semakin dekat kita pada titik akhir. Jika tak bergegas kita merencanakan;
merancang proyek kebaikan diri, mengukir jejak peninggalan terakhir;
entah bagaimana kita akan melalui kehidupan baru setelah kematian?
Entah bagaimana kita akan lewati:
kelam barzakh yang sepi,
dan lintasan panjang Yaumil Hisab tak bertepi?
Jadi:
Apa proyek kebaikanmu, Kawan?
Akhukum,
Muhammad Ihsan Zainuddin
Muhammad Ihsan Zainuddin
Post a Comment